UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
TAHUN AJARAN 2011/2012
Mata Kuliah : Sejarah Afrika
Program Studi : Pendidikan Sejarah
Semester : IV
Hari/ Tanggal :
Dosen : Arif Permana Putra, S.
(SOAL)
1. Bagaimanakah usaha Leopold II sebagai Raja Belgia dalam perluasan wilayah di Kongo ? (10)
2. Jelaskan latar belakang ekspansi wilayah kekuasaan Italia ke Benua Afrika ! (15)
3. Bagaimanakah pelaksanaan politik direct rule Perancis di daerah Arika Perancis dan apakah tujuannya ? (15)
4. Jelaskan karakteristik dari pelaksanaan kolonialisme/imperialisme Inggris di Afrika ! (20)
5. Bagaimanakah perjuangan kulit hitam dalam menentang politik minoritas kulit putih Afrika Selatan ? (20)
6. Jelaskan bentuk kerjasama antar negara di Afrika dalam rangka membangun kehidupan berbangsa serta Hubungan Afrika-Indonesia ? (20)
JAWABAN.
1. Congo merupakan sebuah negara Jajahan Belgia dengan nama Belgia-Congo . Explorasi Congo tidak bisa dilepaskan dari 2 tokoh Penting Yaitu Henry Morton Staenly sebagai Peneleti. Karena dari hasil Penelitianya maka keadaan Congo dengan segala kelebihanya dapat terungkap . bahkan dalam temuanya H.M. Staenly juga menemukan Dinamit yang sebelumnya belum terklenal. Karena itulah rakyat Congo menjuluki Staenly “Boela Matari”
Adapun untuk tokoh yang ke 2 adalah Raja Belgia saat itu Yaitu Leopold II. Dalam hal ini Leopold II berperan mendanai Penelitian yang dilakukan oleh Staenly di Afrika. Raja Leopold II punya sebuah pemikiran bahwa Belgia sebagai Negara industry suatu saat pasti akan mengalami kelebihan Hasil Industri, untuk itu perlu dicari adanya daerah pemasaran baru. Setalah bekerja sama dengan Staenly akhirnya ditemukanlah Congo dan mulai 1908 Congo resmi jadi jajahan Belgia. Sebagai jajahan Belgia tentunya Pendidikan di Congo jga memprihatinkan karena baru pada tahun 1954 berdiri sebuah Universitas di Congo. Itupun dengan syarat tidak boleh mengadakan pendidikan hukum. Tentunya hal ini sangat memprihatinkan . dengan keadaan yang seperti ini membuat Nasionalisme rakyat Congo Meningkat. Mereka menuntut agar Congo diberi kemerdekaan penuh. Perjuangan banyak dilakukan melalui meja perundingan tetapi juga selalu
2. Latar belakang italia menguasai afrika
Sesudah kekalahan Italia dalam pertempuran ke dua (1896) melawan Ethiopia, fernando martini seorang politikus dari toskane mengutarakan masalah imperialism “of the haves nots” (1897), martini mendukung politik imigran penduduk ke koloni-koloni Italia. Koloni tidak untuk mendapat keuntungan-keuntungan industri dan finansial, bukan untuk mendapatkan bahan-bahan mentah atau dijadikan basis pertahanan militer tetapi untuk mengatasi masalah kelebihan penduduk yang didiami oleh Negerinya.
Kepadatan penduduk mengakibatkan ratusan ribu penduduk berimigran ke Negeri lain terutama ke amerika serikat. Jika ini terus berlangsung akan membahayakan hari depan politik dan ekonomi Italia, sebab memegang benar orang-orang yang berimigran itu menyebarluaskan peradaban bahasa dan crestise Italia, tetapi mereka hanya menambah jumlah Bangsa–bangsa lain karena anak cucunya akan lupa terhadap bahasa dan peradaban orang tua dan nenek moyangnya. Oleh sebab itu jika berpenduduk yang berkelebihan di tampung di koloni-koloni yang langsung diawasi oleh Negeri induk, maka bahaya yang mengancam politik dan ekonomi hari depan di atasi.
gagal. Sampai akhirnya diadakan KMB (Konfrensi Meja Bundar ) pada tahun 1960. Pada moment KMB inilah secara resmi Belgia menyerahkan kemerdekaan penuh pada Congo. Dan pada tanggal 30 Juni 1960 Congo memperoleh kemerdekaan secara penuh setelah melalui perjuangan yang tak kenal lelah.
3. Pelakasanaan Direct rule Perancis di Afrika.
Berbeda dengan perinsif yang di gunakan oleh inggris yang menggunakan indrirecut rule, Untuk memerintah tanah jajahanya Afrika. Sebelum perang dunia I, politik colonial Perancis yang dijalankan ditanah jajahannya di dasarkan pada suatu doktrin asimilasi (1789), dengan gagasannya equality dan fraternity. Tujuan politik tersebut adalah mengintegrasikan tanha jajahan dengan Perancis, mengasimilasikan penduduk koloni dalam kerangka Perancis baik dalam bidang politik, social, ekonomi, etis, religious, maupun cultural, selanjutnya setelah dilaksanakan pola politik asimilasi, ternyata kemajuan penduduk di koloni itu tidak , bagi koloni yang penduduknya masih tingkat rendah, politik asimilasi diganti dengan politik asosiasi. Penerapan system direct rule/system pemerintahan langsung) dengan kelebihannya memungkinkan untuk Negara tersebut lepas dari Negara induk tetap terpantau, sedangkan kelemahannya yakni bertentangan dengan konkret lapangan, dimana kebijakan tersebut hanya sesuai dengan pemikiran orang-orang Perancis di sana.
4. Sampai menjelang berkobarnya Perang Dunia I daerah Inggris terdapat di Afrka Barat, Selatan, Tengah Timur dan Utara dan beberapa pulau di sekitar benua Afrika. Kekuasaan Inggris di Afrika Barat terdapat di Gambia, Sierra Leone, Gold Coast (Pantai Emas) dan Nigeria. Gambia adalah daerah kekuasaan Inggris di Afrika Barat yang paling tua tetapi paling akhir memperoleh kemerdekaan. Gambia terdiri atas daerah coastal colony yang diperintah langsung oleh British Colonial Office dan inland protectorate diperintah melalui kepala-kapala suku bumiputera. Daerah ini memiliki kota-kota penting seperti Eathurst dan Georgetown. Dearah lainnya merupakan daerah protektorat.
5. Perjuangan kulit Hitam dalam Melawan minoritas kulit putih yaitu Orang-orang kulit hitam yang semula tidak mengerti bahwa kebijakan pemerintahannya, lambat laun mengerti bahwa tujuan sebenarnya adalah diskriminasi rasial (perbedaan warna kulit). Oleh karena itu mereka bangkit mengadakan perlawanan, tetapi pemerintaha Pieter Botha dengan kejam menumpas setiap perlawanan yang terjadi. Banyak tokoh-tokoh kulit hitam yang dijebloskan dalam penjara, seperti tokoh kharismatik Nelson Mandela yang terpaksa mendekam dalam penjara selama 27 tahun. Selain perlawanan bersenjata, usaha-usaha mengakhiri Politik Apartheid juga dilakukan melalui perjuangan politik. Partai-partai yang terkenal antara lain Partai Konggres (ANC) pimpinan Nelson Mandela dan Inkatha Freedom Party pimpinan Mongosuthu Buthulesi. Salah seorang tokoh pergerakan Afrika Selatan yang juga sangat terkenal adalah Uskup Agung Desmond Tutu.
6. Bentuk kerjasama Antara Negara Afrika dan hubunganya dengan Indonesia. Yaitu Hubungan diplomatic ,baik secara bilateral telah sering dilakukan. Terutama di beidang Ekonomi dan perdagangan ,Indonesia melakukan melakukan kontak dagang walaupun keadanya masih Rendah. Beberapa Hubungan kerjasama Indonesia Dengan Negara- Negara Misalanya Dengan mesir yang merupakan Negara pelopor berdiriny Gerakan Non blok . Dan hubungan kerjasama Afrika dengan Indonesia jelas ada hubunganya kaareana Masing-Masing Negara telah melakukan kerja sama dalam dunia internasional untuk mewujudkan kedamaian dunia dan hidup berdampingan secara rukun dan damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar