Kamis, 28 Juni 2012

UAS SEJARAH AFRIKA


UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
TAHUN AJARAN 2011/2012
           
Mata Kuliah                      : Sejarah Afrika
Program Studi                   : Pendidikan Sejarah
Semester                            : IV
Hari/ Tanggal                    :
Dosen                                : Arif Permana Putra, S.


(SOAL)
1.      Bagaimanakah usaha Leopold II sebagai Raja Belgia dalam perluasan wilayah di Kongo ? (10)
2.      Jelaskan latar belakang ekspansi wilayah kekuasaan Italia ke Benua Afrika ! (15)
3.      Bagaimanakah pelaksanaan politik direct rule Perancis di daerah Arika Perancis dan apakah tujuannya ? (15)
4.      Jelaskan karakteristik dari pelaksanaan kolonialisme/imperialisme Inggris di Afrika ! (20)
5.      Bagaimanakah perjuangan kulit hitam dalam menentang politik minoritas kulit putih Afrika Selatan ? (20)
6.      Jelaskan bentuk kerjasama antar negara di Afrika dalam rangka membangun kehidupan berbangsa serta  Hubungan Afrika-Indonesia ? (20)













JAWABAN.

1.      Congo merupakan sebuah negara Jajahan Belgia dengan nama Belgia-Congo . Explorasi Congo tidak bisa dilepaskan dari 2 tokoh   Penting Yaitu Henry Morton Staenly sebagai Peneleti. Karena dari hasil Penelitianya maka keadaan Congo dengan segala kelebihanya dapat terungkap . bahkan dalam temuanya H.M. Staenly juga menemukan Dinamit yang sebelumnya belum terklenal. Karena itulah rakyat Congo menjuluki Staenly “Boela Matari”

Adapun  untuk  tokoh   yang ke 2   adalah   Raja  Belgia  saat  itu  Yaitu Leopold II. Dalam  hal  ini  Leopold II   berperan   mendanai   Penelitian yang dilakukan oleh Staenly  di Afrika. Raja Leopold II punya sebuah pemikiran bahwa Belgia  sebagai   Negara  industry  suatu  saat pasti  akan  mengalami kelebihan  Hasil  Industri,   untuk itu   perlu   dicari adanya daerah pemasaran baru. Setalah bekerja sama dengan  Staenly akhirnya ditemukanlah Congo dan mulai 1908 Congo resmi jadi jajahan Belgia.  Sebagai jajahan Belgia   tentunya Pendidikan di Congo jga memprihatinkan karena  baru pada   tahun 1954   berdiri sebuah Universitas di Congo. Itupun dengan syarat tidak boleh mengadakan pendidikan hukum.  Tentunya  hal ini  sangat memprihatinkan . dengan keadaan yang seperti  ini membuat Nasionalisme rakyat Congo Meningkat. Mereka menuntut agar Congo  diberi  kemerdekaan  penuh. Perjuangan  banyak  dilakukan  melalui meja perundingan tetapi juga selalu

2.      Latar belakang italia menguasai afrika
Sesudah kekalahan Italia dalam pertempuran ke dua (1896) melawan Ethiopia, fernando martini seorang politikus dari toskane mengutarakan masalah imperialism “of the haves nots” (1897), martini mendukung politik imigran penduduk ke koloni-koloni Italia. Koloni tidak untuk mendapat keuntungan-keuntungan industri dan finansial, bukan untuk mendapatkan bahan-bahan  mentah atau dijadikan basis pertahanan militer tetapi untuk mengatasi masalah kelebihan penduduk yang didiami oleh Negerinya.
Kepadatan penduduk mengakibatkan ratusan ribu penduduk berimigran ke Negeri lain terutama ke amerika serikat. Jika ini terus berlangsung akan membahayakan hari depan politik dan ekonomi Italia, sebab memegang benar orang-orang yang berimigran itu menyebarluaskan peradaban bahasa dan crestise Italia, tetapi mereka hanya menambah jumlah Bangsa–bangsa lain karena anak cucunya akan lupa terhadap bahasa dan peradaban orang tua dan nenek moyangnya. Oleh sebab itu  jika berpenduduk yang berkelebihan di tampung di koloni-koloni yang langsung diawasi oleh Negeri induk, maka bahaya yang mengancam politik dan ekonomi hari depan di atasi.
gagal. Sampai akhirnya diadakan KMB (Konfrensi Meja Bundar ) pada tahun 1960. Pada moment KMB inilah secara resmi Belgia menyerahkan kemerdekaan penuh pada Congo. Dan pada tanggal 30 Juni 1960 Congo memperoleh kemerdekaan secara penuh setelah melalui perjuangan yang tak kenal lelah.

3.      Pelakasanaan   Direct rule  Perancis   di  Afrika.
Berbeda   dengan   perinsif    yang  di   gunakan   oleh   inggris   yang  menggunakan indrirecut rule,  Untuk memerintah  tanah jajahanya   Afrika. Sebelum  perang dunia I, politik   colonial   Perancis yang dijalankan ditanah   jajahannya   di dasarkan  pada  suatu   doktrin asimilasi (1789), dengan  gagasannya   equality  dan  fraternity.  Tujuan politik  tersebut   adalah   mengintegrasikan   tanha   jajahan   dengan Perancis, mengasimilasikan penduduk koloni dalam kerangka Perancis baik  dalam  bidang  politik,   social, ekonomi, etis, religious,  maupun cultural, selanjutnya  setelah  dilaksanakan   pola   politik    asimilasi, ternyata kemajuan penduduk  di   koloni   itu   tidak   , bagi   koloni   yang penduduknya   masih   tingkat   rendah,   politik   asimilasi   diganti dengan   politik   asosiasi.   Penerapan   system   direct rule/system pemerintahan langsung) dengan kelebihannya memungkinkan untuk Negara   tersebut   lepas dari   Negara   induk   tetap   terpantau,  sedangkan   kelemahannya   yakni   bertentangan   dengan   konkret lapangan,   dimana  kebijakan   tersebut   hanya   sesuai   dengan pemikiran  orang-orang   Perancis  di   sana.

4.      Sampai   menjelang  berkobarnya   Perang   Dunia  I  daerah  Inggris terdapat  di   Afrka  Barat,  Selatan,  Tengah Timur  dan  Utara dan beberapa   pulau   di   sekitar benua Afrika. Kekuasaan Inggris di Afrika Barat terdapat  di  Gambia, Sierra Leone, Gold Coast (Pantai Emas) dan Nigeria. Gambia adalah daerah kekuasaan Inggris di Afrika Barat yang paling tua tetapi paling akhir   memperoleh kemerdekaan. Gambia terdiri atas daerah coastal colony yang diperintah langsung oleh British Colonial Office dan inland protectorate diperintah melalui kepala-kapala suku bumiputera. Daerah ini memiliki kota-kota penting seperti Eathurst dan Georgetown. Dearah lainnya merupakan daerah protektorat.

5.      Perjuangan   kulit  Hitam   dalam   Melawan   minoritas  kulit  putih   yaitu  Orang-orang   kulit  hitam   yang  semula  tidak  mengerti   bahwa kebijakan pemerintahannya, lambat   laun mengerti bahwa tujuan sebenarnya   adalah  diskriminasi   rasial   (perbedaan warna kulit). Oleh karena itu mereka bangkit  mengadakan   perlawanan,   tetapi   pemerintaha   Pieter  Botha dengan kejam menumpas setiap perlawanan yang terjadi. Banyak   tokoh-tokoh  kulit  hitam   yang   dijebloskan  dalam penjara,  seperti  tokoh  kharismatik  Nelson Mandela yang terpaksa mendekam   dalam  penjara   selama 27 tahun. Selain perlawanan bersenjata, usaha-usaha mengakhiri Politik Apartheid juga dilakukan melalui perjuangan politik. Partai-partai yang   terkenal  antara   lain   Partai  Konggres  (ANC) pimpinan   Nelson Mandela   dan   Inkatha Freedom Party pimpinan   Mongosuthu   Buthulesi.   Salah  seorang   tokoh    pergerakan   Afrika   Selatan  yang  juga  sangat    terkenal  adalah Uskup   Agung  Desmond   Tutu.

6.      Bentuk  kerjasama Antara  Negara  Afrika dan  hubunganya  dengan  Indonesia. Yaitu  Hubungan  diplomatic ,baik  secara  bilateral  telah  sering  dilakukan.  Terutama  di  beidang  Ekonomi  dan  perdagangan ,Indonesia melakukan  melakukan kontak  dagang  walaupun  keadanya masih   Rendah.  Beberapa Hubungan  kerjasama  Indonesia  Dengan  Negara-  Negara  Misalanya Dengan  mesir  yang  merupakan  Negara  pelopor  berdiriny  Gerakan  Non blok .  Dan  hubungan  kerjasama  Afrika  dengan Indonesia  jelas  ada hubunganya  kaareana  Masing-Masing Negara telah melakukan kerja  sama  dalam  dunia internasional untuk mewujudkan  kedamaian  dunia  dan hidup  berdampingan  secara  rukun  dan damai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar