1. Teori Fungsionlisme
Penganut
Teori Fungsionalisme Struktural sering dituduh mengabaikan variabel konflik dan
perubahan sosial dalam teori-teori mereka. Karena terlalu memberikan tekanan
pada keteraturan (order) dalam
masyarakat dan mengabaikan konflik dan perubahan sosial, mengakibatkan golongan
fungsional ini dinilai sebagai secara ideologis sebagai konservatif. Bahkan ada
yang menilai golongan fungsional ini sebagai agen teoritis dari status quo. Hal
penting yang dapat disimpulkan bahwa masyarakat menurut kacamata teori
fungsional senantiasa berada dalam keadaaan berubah secara berangsur-angsur
dengan tetap memelihara keseimbangan. Setiap peristiwa dan setiap struktur yang
ada, fungsional bagi sistem sosial itu. Demikian pula dengan institusi yang
ada, diperlukan oleh sistem sosial itu, bahkan kemiskinan serta kepincangan
sosial sekalipun. Masyarakat dilihat dalam kondisi dinamika dalam keseimbangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar